اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له .وأشهد أن لا إله إلا الله وحده .لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله أما بعد
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu
Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni
surga?”
Aku menjawab, “Ya”
Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang
kepada Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit
ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah
untukku agar Alloh Menyembuhkannya.’
Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam berkata,
‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku
akan mendoakanmu agar Alloh Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’
Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku
terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’
Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya yang
begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi. Betapa besarnya harapan ini
untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan subhanalloh! Ada seorang
wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan
sebagai salah seorang penghuni surga di kala nafasnya masih dihembuskan.
Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan
bumi.
Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas kepada
muridnya, Atha bin Abi Rabah, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni
surga?” Aku menjawab, “Ya”
Ibnu Abbas berkata, “Wanita hitam
itulah….dst”
Wahai para jama’ah wanita! tidakkah engkau iri
dengan kedudukan mulia yang berhasil diraih wanita itu? Dan tidakkah engkau
ingin tahu, apakah gerangan amal yang mengantarkannya menjadi seorang wanita
penghuni surga?
Apakah karena ia adalah wanita yang cantik
jelita dan berparas elok? Ataukah karena ia wanita yang berkulit putih bak batu
pualam?
Tidak! Bahkan Ibnu Abbas menyebutnya sebagai
wanita yang berkulit hitam.
Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada
harganya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi ia memiliki kedudukan mulia
menurut pandangan Alloh dan Rosul-Nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik
bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang
digunakan dalam koridor yang syar’i. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada
suaminya dan orang-orang yang halal baginya.
Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah
yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya,
keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang
buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari
surga.
Bagaimanakah dengan wanita zaman sekarang yang
sibuk memakai kosmetik ini-itu demi mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan
memutihkan hatinya? Mereka begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak
kecantikkannya, tetapi tak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda
oleh noda-noda hitam kemaksiatan – semoga Alloh Memberi mereka petunjuk
-.
Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa
banyak kecantikan fisik yang justru mengantarkan pemiliknya pada kemudahan
dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti apapun rupamu, seperti apapun
fisikmu, janganlah engkau merasa rendah diri. Syukurilah sebagai nikmat Alloh
yang sangat berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan
akhlakmu.
Wahai jama’ah wanita! wanita hitam itu
menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rosululloh shallallahu
‘alaihi wa sallam dan meminta beliau agar berdoa kepada Alloh untuk
kesembuhannya. Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang
dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar peraturan
alqoran-alhadits. Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan
sendiri, maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup. Dan dalam hal
ini, Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa
doa-doanya yang dikabulkan oleh Alloh.
Wanita itu berkata, “Aku menderita penyakit
ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar
Allah Menyembuhkannya.”
Saudariku, penyakit ayan bukanlah penyakit
yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh seorang wanita. Betapa besar
rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak
anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang
menjijikkan.
Tapi, lihatlah perkataannya. Apakah engkau
lihat satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang
menimpanya? Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya ia
karena menderita penyakit ayan? Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia
mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.
Subhanalloh. Ia adalah seorang wanita yang
sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang
wanita menutup auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam keadaan
sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu
mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan
menutup auratnya. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di saat sehat pun
dengan rela hati membuka auratnya???
Saudariku, dalam hadits di atas terdapat pula
dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang
masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau
mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan
mendoakanmu agar Alloh Menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku pilih
bersabar.”
Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun
harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri
wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi
cobaan dengan kesabaran yang baik.
Saudariku, terkadang seorang hamba tidak mampu
mencapai kedudukan kedudukan mulia di sisi Alloh dengan seluruh amalan
perbuatannya. Maka, Alloh akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut
dengan suatu hal yang tidak disukainya. Kemudian Alloh Memberi kesabaran
kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam
menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak
dapat mencapainya dengan amalannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Jika datang suatu kedudukan mulia dari Alloh untuk seorang
hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Alloh akan
memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan
menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR.
Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah
2599)
Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk
bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Alloh
akan Mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di
sisi-Nya.
Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya,
“Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak
tersingkap.” Maka Rosululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada
Alloh agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan
tetapi auratnya tidak tersingkap.
Wahai saudariku, para jama’ah sekalian!
seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian
auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya. Karena hal ini di luar
kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya,
ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan
penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Bagaimana
dengan wanita zaman sekarang yang secara sadar justru membuka auratnya dan sama
sekali tak merasa malu bila ada lelaki yang melihatnya? Maka, masihkah tersisa
kehormatannya sebagai seorang muslimah?
Saudariku, semoga kita bisa belajar dan
mengambil manfaat dari wanita hitam penghuni surga tersebut.
Wallahu Ta’ala a’lam.
Wallahu Ta’ala a’lam.
Semoga Alloh paring aman, selamat, lancar,
barokah…
Semoga Alloh menghimpun dari yg tercerai dgn kebarokahanNya…
amiiin… ^_^
Semoga Alloh menghimpun dari yg tercerai dgn kebarokahanNya…
amiiin… ^_^
10.41
Share:
0 komentar: