Perayaan Tahun baru adalah budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun
dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang
mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru. Hari
tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari karena Indonesia
mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara di
dunia.
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.[1] Tidak
lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia
memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah
diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini,
Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari
Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan
mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang
Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365
seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga
tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar
setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang
secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini.
Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama
bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama
bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar
Augustus, menjadi bulan Agustus. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru
Masyarakat umum merayakan malam tahun baru dengan meluapkan kegembiraan
melalui berbagai kegiatan seperti konvoi kendaraan bermotor di jalan
raya, menyalakan kembang api dan mercon. Kaum elit mengekspresikan
suka-cita pada malam pergantian tahun dengan pesta di hotel-hotel
berbintang, tempat-tempat hiburan dengan diiringi jogetan, dansa serta
foya-foya. Tidak sedikit yang memanfaatkan momen malam tahun baru dengan
berbagai kegiatan maksiat seperti; pesta minuman keras, narkoba, dan
pergaulan bebas laki-laki dan perempuan.
Para Ulama LDII menegaskan bahwa perayaan tahun baru adalah
perbuatan kaum Yahudi dan Nasrani yang tidak disyareatkan dalam Islam.
Pesta pora dan bersenang-senang pada malam tahun baru adalah berbuatan
jahiliyah. Merayakan pergantian tahun adalah perbuatan sia-sia tanpa
makna yang hanya memboroskan / menghambur-hamburkan uang dan harta.
Al Quran Surat Ash-Shura ayat 21
Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.
Al Quran Surat Hud ayat 113
Dan janganlah kamu condong kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
Hadist Sunan Abi Dawud No. 3512 Kitabu Libaasi
… Dari Ibnu Umar meriwayatkan: Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan kaum itu.
Ijtihad-ijtihad tentang Tahun Baru
- Para jamaah LDII dilarang merayakan pergantian tahun / malam tahun baru dengan cara apapun.
- Sebaliknya seluruh jamaah muda-mudi supaya mengadakan kegiatan positif di malam tahun baru, seperti pengajian semalam suntuk yang diselingi dengan makan-makan, dan hiburan yang bersifat edukatif, agar tidak terpengaruh mengikuti perayaan yang dilakukan oleh masyarakat umum.
- Para jamaah supaya meningkatkan syukurnya kepada Allah karena telah diberi umur panjang dan dapat melalui segala ujian dan cobaan tahun 2014 dengan aman, selamat, lancar dan barokah serta masih tetap dalam hidayah Allah.
- Sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, jamaah supaya lebih menertibkan dan meningkatkan ibadahnya, menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan dosa.
Maka ingatlah kalian padaKu (Allah) maka aku akan ingat kepada kalian
dan bersyukurlah kalian kepadaku dan jangan kufur kepadaku. Al Quran
Surat Al Bakarah ayat 152
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengkufuri (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Al
Quran Surat Ibrahim ayat 7
by: http://sukuchaniago.blogspot.com
by: http://sukuchaniago.blogspot.com
23.45
Share:
0 komentar: